Pelaksanaan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Santri) PPDN TB
Bangkinang 18 Oktober 2023 – Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Tawalib Bangkinang Mengadakan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) Bersama Dedi Hendri, dengan Tema : Membangun Generasi Muda 3T :
- Tertib Beribadah
- Tertib Belajar
- Tertib Berorganisasi
Latihan dasar kepemimpinan santri adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan di kalangan santri, khususnya di lingkungan pesantren. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpin dan memotivasi orang lain menuju tujuan bersama. Ini sangat penting dalam konteks pesantren, di mana santri sering menjadi pemimpin dalam berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial di pesantren mereka.
Berikut adalah beberapa latihan dasar kepemimpinan santri yang dapat membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan:
- Kepemimpinan dalam Shalat Jamaah: Santri bisa diajarkan untuk menjadi imam dalam shalat berjamaah di pesantren. Ini tidak hanya membantu mereka memahami tugas seorang imam, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan keterampilan berbicara di depan umum.
2. Kepemimpinan dalam Pengajian: Santri bisa diajarkan untuk menjadi pengajar atau pemandu pengajian agama di pesantren. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan dalam konteks pengajaran.
3. Kepemimpinan dalam Organisasi Santri: Banyak pesantren memiliki organisasi santri yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Santri dapat memegang peran kepemimpinan dalam organisasi semacam ini.
4. Latihan Kepemimpinan Tim: Mengorganisir latihan yang melibatkan aktivitas kelompok, seperti permainan, proyek kelompok, atau kegiatan kemanusiaan, dapat membantu santri memahami dinamika kepemimpinan dalam konteks tim.
5. Pelatihan Komunikasi: Keterampilan komunikasi, termasuk mendengarkan aktif dan berbicara dengan efektif, adalah bagian penting dari kepemimpinan. Santri dapat dilibatkan dalam pelatihan komunikasi.
6. Manajemen Waktu: Kepemimpinan yang efektif melibatkan manajemen waktu yang baik. Santri dapat diajarkan cara mengatur waktu mereka dengan bijak, termasuk mengelola tugas-tugas agama dan pendidikan mereka.
7. Pembelajaran Diri: Bagian dari kepemimpinan adalah memahami diri sendiri. Santri dapat diajarkan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan mereka, serta nilai-nilai yang mereka pegang, yang akan membentuk gaya kepemimpinan mereka.
8. Etika Kepemimpinan: Penting untuk mengajarkan etika dan nilai-nilai kepemimpinan yang baik, seperti kejujuran, integritas, dan empati.
9. Latihan Kepemimpinan dalam Situasi Darurat: Santri dapat dilibatkan dalam latihan kepemimpinan dalam situasi darurat atau keadaan krisis untuk mempersiapkan mereka menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi.
10. Evaluasi dan Umpan Balik: Memberikan umpan balik konstruktif kepada santri tentang kinerja mereka dalam peran kepemimpinan mereka adalah langkah penting dalam pengembangan kepemimpinan.
Latihan dasar kepemimpinan santri harus diintegrasikan dengan nilai-nilai agama dan budaya di pesantren serta tujuan pendidikan mereka. Ini akan membantu menciptakan pemimpin yang berkualitas dengan komitmen terhadap nilai-nilai kebaikan dan moral.
Pelatihan Kepemimpinan ini di ikuti oleh tingkat Madrasa Tsanawiyah Daarun Nahdhah Tawalib Bangkinang.